Rabu, 07 Desember 2011

MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PENGEMBANGAN DAYA SAING ORGANISASI

Prof. Ir. Musa Hubeis, DEA, Ph.D


Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.

Esensi Manajemen Strategik dalam pengembangan daya saing organisasi, baik bersifat nirlaba maupun ber-orientasi laba dapat dijabarkan atas hal pokok berikut :

1. Pertumbuhan dan Keberlanjutan


Hal ini dicirikan oleh adanya kegiatan lebih besar dari organisasi yang nantinya berdampak pada peningkatan kesejahteraan SDM. Pencapaian kondisi tersebut di-dapatkan dari kerjasama antar individu yang mampu mewujudkan sinergi perkembangan organisasi sesuai siklus organisasi (pengenalan, pertumbuhan, kedewa-saa dan pembaharuan dengan kondisi penurunan, tetap dan naik kembali) ditinjau dari faktor internal maupun eksternal yang dipengaruhi oleh perubahan-perubahan, baik fundamental, incremental dan radikal dari nilai-nilai keinginan konsumen, serta persaingan yang ketat dalam kondisi yang mengandung ketidak-pastian dan penuh risiko.

2. Berpikir Strategik

Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu, kini dan esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada pemetaan kemampuan (superior-tas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA, SDM dan SDB) dengan secara komprehensif memperhati-kan faktor-faktor makro seperti politik, ekonomi, teknologi dan sosial budaya, disamping upaya pem-belajaran organisasi dalam menuju daya saing secara parsial ataupun utuh. Realisasi berpikir strategik dapat ditunjukkan oleh konsep masukan, proses dan luaran dalam mengelola perubahan menurut peluang maupun ancaman yang ditemui sesuai dengan fase-fase berikut : pembentukan kelompok kerja, inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja dan status kegiatan. Hal tersebut dalam praktiknya didukung oleh konsep-konsep stra-tegi, baik yang klasik (siklus hidup produk dan SWOT), modern (BCG/Shell, A.D. Little, McKinsey, PIMS, SRI dan Porter) dan alternatif (PRECOM) yang dalam implementasinya sangat ditentukan oleh besar-an dimensinya (2-5) atau tema tertentunya.

3. Manajemen Strategik


Manajemen Strategik dalam implementasinya diten-tukan oleh tahapan identifikasi lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi, pemantauan dan evaluasi strategi. Hal ter-sebut disusun dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun spesifik, seperti :

(a) masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya; (b) ancaman produk peng-ganti (biaya/harga); (c) kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan); (d) kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan); (e) persaingan konvensional diantara pesaing (posisi dan ketergantungan).

Perangkat yang dapat digunakan adalah matriks EFE dan EFI dengan bobot (0-1) dan peringkat (1-5), Environmental scanning dan PRECOM (fungsional, proses dan strategi), serta perangkat relevan lainnya (CPM, SPACE dan QSDM). Dalam proses mana-jemen strategik diperlukan pernyataan-pernyataan yang terkait dengan penetapan visi (jati diri), misi (justifikasi/pembeda) dan tujuan (target/standar) se-bagai jawaban terhadap pencanangan strategi yang telah disusun menurut tingkatannya (korporat, bisnis dan fungsional) yang didasarkan pada muatan, konsis-tensi dan keterpaduannya dari suatu kerangka kerja proses pengambilan keputusan organisasi untuk jang-ka panjang. Dalam hal ini, struktur organisasi dengan berbagai bentuknya (sederhana, fungsional, divisional, matriks, unit bisnis strategik berperan pen-ting dalam pencapaian tujuan dari kebijakan yang dibuat.

Tingkatan strategi secara rinci dapat dikategorikan atas :

(a) strategi korporat, yaitu strategi integrasi (ke depan, ke belakang dan horizontal), strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan produk), strategi diversifikasi (konsentrik dan konglemerat horizontal) dan strategi defensif (usaha patungan, pe-rampingan, divestasi dan likuidasi); (b) strategi bis-nis, yaitu strategi keunggulan biaya, strategi diferen-siasi dan strategi fokus; (c) strategi fungsional, yaitu strategi produksi dan operasi (skala ekonomi, efek pembelajaran dan kurva pengalaman), strategi pe-masaran (STP), strategi keuangan (modal kerja dan investasi) dan strategi SDM (produktivitas, kompe-tensi dan kepuasan kerja). Kesemua strategi tersebut, pada intinya menunjukkan pentingnya peran sumber daya, kapabilitas dan keunggulan kompetitif dalam menjelaskan aspek durabilitas, transparansi, transfera-bilitas dan replikabilitas.

Evaluasi dan pengendalian pada manajemen stra-tegik menunjukkan pentingnya pengukuran dan insen-tif kinerja organisasi. Proses tersebut memastikan organisasi sedang mencapai apa yang telah ditetapkan untuk diraih, dengan cara membandingkan kinerja dengan hasil yang diinginkan dan memberikan umpan balik yang diperlukan bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil yang diperoleh dan meng-ambil tindakan perbaikan bila diperlukan. Dalam hal ini dibutuhkan laporan kegiatan (operasi, keuangan, penjualan dan aset), penilaian terhadap persaingan dan hal-hal yang mempengaruhi kegiatan operasional (area, unit dan proyek/ fungsi) dengan alat bantu SIM. Hasil informasi tentang kinerja dari SIM dapat diguna-kan untuk melakukan tindakan perbaikan dan me-mecahkan masalah sesuai pengembangan program, anggaran dan prosedur.



Sumber : http://pascasarjana.esaunggul.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=233:manajemen-strategik-dalam-pengembangan-daya-saing-organisasi&catid=57:artikel&Itemid=80

Jumat, 21 Oktober 2011

Doktor Manajemen Stratejik Tercepat



PPIM UI 
 Dibaca : 944 kali | Komentar: 0
Depok, Warta Kota
PROGRAM Pascasarjana Ilmu Manajemen (PPIM), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia meluluskan doktor yang ke-111, yakni Harris Turino Kurniawan. Harris sekaligus meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Doktor Manajemen Stratejik Tercepat di Indonesia.
Gelar tersebut diraih Harris karena berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 22 bulan 25 hari, dengan IPK 3,98 dan predikat Cum Laude. Disertasinya berjudul “Analisis Dampak Perubahan Lingkungan terhadap Kompatibilitas Image, Eskalasi Komitmen, dan Kinerja: Studi Empiris tentang Proses Pengambilan Keputusan Lanjutan pada Industri Pengelola Dana di Indonesia”.
Sidang terbuka promosi doktornya berlangsung pada 1 Juli 2010 di Gedung Auditorium Prof Dr Soemitro Djojohadikoesoemo, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok.
Sidang dipimpin oleh Dekan FE UI Firmanzah PhD, sedangkan Budi W Soetjipto DBA berperan selaku promotor, dengan Ko-Promotor Helson Siagiaan PhD dan Dr T Ezni Balqiah. Ketua tim penguji adalah Prof Dr Dorodjatun Kuntjorodjakti PhD, dan anggota penguji Prof Sammy Kristamuljana PhD, Dr Adi Zakaria Afiff, Dr Setyo Hari Wijanto, dan Avanti Fontana PhD. (put)

Manajemen Stratejik Pengembangan Lembaga Litbang


Berbagai persoalan terkait pengembangan kompetensi lembaga litbang dalam upaya untuk memicu dan memacu peran lembaga litbang pada tataran nasional, didiskusikan dalam forum diskusi terfokus bertajuk “Persoalan dan Solusi Pengembangan Kompetensi Kelembagaan Litbang dalam Kerangka Sistem Inovasi Nasional,” 5 April 2011 pekan lalu, di UPN Veteran Yogyakarta.  Forum diskusi membahas paparan dari tiga paparan narasumber berasal dari Ristek, FISIP UGM dan LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta.
Diskusi terfokus yang diikuti oleh 20 peserta ini bertujuan untuk memahami konsep pengembangan kelembagaan yang berorientasi produktifitas dalam kerangka sistem inovasi nasional, penguatan kompetensi kelembagaan  litbang sebagai organisasi publik, manajeman stratejik dalam konteks penguatan capaian tujuan organisasi lemlitbang, dan menguak masalah generik dalam implementasi manajemen stratejik kelembagaan litbang.

Sumber : http://aizwather3.blogspot.com/2011/04/manajemen-stratejik-pengembangan.html

Pendekatan Sederhana dalam Memahami Manajemen Stratejik

"Secara esensi, manajemen stratejik menjawab pertanyaan "kemana Anda ingin mengarahkan bisnis Anda" (tujuan,) "bagaimana bisnis Anda bisa mencapainya " (strategi) dan "bagaimana Anda tahu kalau sudah sampai " (evaluasi)."
Lebih jauh dia menjelaskan bahwa cara yang mudah untuk memahaminya adalah melalui analogi perjalanan. Pertama, Anda memilih kemana Anda ingin pergi, ada banyak tempat yang dipilih, dari tempat yang dekat sampai yang ada diluar negeri. Apa yang Anda pilih tergantung pada sumber apa yang Anda miliki dan berapa lama Anda ingin mencapainya.

Kedua, Anda memutuskan dan merencanakan bagaimana Anda mencapainya. Anda memutuskan rute yang menurut Anda terbaik. Kemudian, jenis transportasi seperti apa yang bisa Anda gunakan. Mungkin Anda ingin menyetir, atau terbang, atau menggunakan kereta api atau bahkan mungkin berjalan kaki. Tentu saja ini akan mempengaruhi jumlah dan banyaknya sumber yang Anda miliki. Hal-hal seperti berapa banyak uang yang Anda investasikan, siapa yang Anda kenal untuk mendapatkan hal-hal tertentu dan tempat perjalanan yang Anda ketahui bisa memberikan keuntungan.

Dan terakhir setelah dan selama perjalanan Anda mengevaluasi bagaimana perjalanan Anda. Apakah transportasi yang digunakan adalah transportasi tercepat dan lebih efisien? Apakah tujuan yang dipilih akan menjadi segala-galanya seperti yang Anda pikirkan? Adakah seseorang dalam perjalanan Anda yang mungkin tidak Anda ajak untuk perjalanan berikutnya?

Seluruh langkah dan pertimbangan ini diterapkan dalam bisnis. Anda merencanakan kemana Anda akan pergi, bagaimana caranya agar sampai pada tujuan dan kemudian Anda mengevaluasi keputusan yang Anda buat dan membuat perubahan untuk perjalanan Anda selanjutnya atau sasaran bisnis. Manajemen stratejik adalah proses yang memerlukan perencaan, persiapan dan evaluasi tujuan bisnis atau perjalanan Anda.

Jadi, jika suatu ketika Anda terlibat dalam pembicaraan mengenai manajemen stratejik, mundur selangkah dan lihatlah jika Anda benar-benar menerapkannya dalam bisnis. Jika ternyata tidak, maka tantang diri Anda untuk belajar lebih banyak tentang hal tersebut dan mencoba mengimplementasikannya pada organisasi Anda.



Sumber : http://pengusahamuslim.com/baca/artikel/424/pendekatan-sederhana-dalam-memahami-manajemen-stratejik